Nama wanita yang tergolong Solehah Zaman Nabi bisa, yang merupakan shahabiyah Rasulullah Muhammad SAW, dari perjuangan syiar Berita Islami – Nama wanita sholehah bisa menjadi alternatif sebagai nama bayi perempuan, lengkap dengan kisahnya di zaman nama berikut ini, dari kalangan sahabat bukan istri atau anak dari Rasulullah Muhammad SAW. Daftar IsiDaftar Nama Wanita Solehah Zaman NabiArwa binti Abdul Muthalib wafat 15 HFatimah Binti Qais Bin Khalid wafat 50 HGazalah Al-Haruriah wafat 77 HHindun binti Utbah bin Rabiah wafat 14 HHafshah binti UmarKhaulah binti Azwar Al-Kindi wafat 35 HLubabah binti Harits Al-Hilali Wafat 30 HMuazah Binti Abdullah Al-Adawiah Wafat 83 HQatilah Binti Harits Bin Kaldah wafat 20 HBerdasarkan abjad, Nama-Nama Wanita Solehah di zaman perjuangan Nabi Muhammad SAW, adalah sebagai berikutArwa binti Abdul Muthalib wafat 15 HArwa menjadi pejuang di jalan Allah SWT dengan lidah dan kejujurannya. Memiliki anak bernama Khulaib Bin Umair dari suami pertama. Pernikahan mereka di zaman masuk Islam mengikuti Rasulullah. Khulaib menyampaikan berita keislamananya kepada dengan bijak Arwa menjawab bahwa kamu telah memilih jalan yang benar ketika mengikuti ajaran Islam yang di bawa oleh itu dia masuk Islam. Setelah diketahui oleh Abu Jahal dan Abu Lahab, dirinya pun didatangi oleh kelompok jahiliyah dengan pendirian yang kokoh dan tenang memberikan penjerlasan tegas kepada Binti Qais Bin Khalid wafat 50 HDaftar Nama Wanita yang Solehah di Zaman Nabi berikutya adalah Fatimah Binti Qais Bin Khalid, seorang janda yang dilamar oleh 3 orang Mu’awiyah, Usamah Bin Zaid dan Abu Jahn, karena hal tersebut dirinya berbicara kepada Rasulullah. Dan Rasulullah memberikan tidak memiliki harta, sementara Abu Jahn termasuk lelaki yang keras, suka bepergian/petualang. Dan seirng meninggalkan istri. Sehingga istrinya akan kurang perhatian jika menikah Fatimah menikah dengan Usamah bin Zaid karena kecocokan karakternya. Akhirnya wanita Sholehah tersebut menikah dan bahagia dengan suaminya Bin Zaid merupakan peanglima perang, baca selengkapnya dalam Perang Wadi Al Qura, Usamah Panglima Perang Terakhir Al-Haruriah wafat 77 HGazalah Al-Haruriah, merupakan wanita yang ikut dalam perjuangan Rasulullah di Perang Yarmuk. Memberikan suplai makanan bagi para pasukan, jihad nama yang tergambar sebagai perempuan arab. Berkarakter dan kuat dalam menemani Rasulullah binti Utbah bin Rabiah wafat 14 HSeorang yang bergelar ”Akilatul Kibdah” Pemakan Hati ketika masih jahiliyah. Memperlakukan jenasah Syuhada perang Uhud dengan tidak seiring berjalannya waktu, dirinya mendapatkan cahaya Islam dan memeluk agama seorang penyair yang handal, dan pembicara yang fasih. Dengan hal tersebut ia menjadi seorang penyebar agama Islam untuk kaum Jahiliyah. Dan ditakuti berdebat oleh kaum kafir karena binti UmarSuami pertamanya adalah Khunais bin Hadzdzafah As-Sahmi. Ia memeluk Islam bersama sang suami. Lalu mereka berdua ikut Rasulullah hijrah ke Madinah. Pada 2 H, suaminya menikah untuk kedua kalinya dengan Usman bin Affan, tapi Usman menolak. Selanjutnya, Umar kepada Abu Bakar, tapi juga Abu Bakar tidak menerima. Karena ia pernah mendengar bahwa Rasulullah pernah bermaksud melamar selanjutnya melamar Hafshah kepada ayahnya, lalu menikah pada 3 binti Azwar Al-Kindi wafat 35 HPenunggang kuda terbaik itu bernama Khaulah Binti Azwar Al Kindi, dalam sebuah peperangan melawan pasukan Romawi dalam lanjutan perang seorang wanita Solehah. Maka ketika ditanya siapa wanita penunggang kuda terbaik? maka jawabannya adalah Khaulah binti Azwar peperangan tersebut, dimana pasukan kaum Muslimin mempersiapkan serangan untuk menyerang Pasukan di Romawi Timur. Tiba-tiba datang seorang berpakaian serba pasukan lawan, dengan satu putaran bersama tombangknya. Behasil membebaskan saudaranya yag ditawan pasukan Al-Gifariah wafat 40 HBukan hanya Rufaidah, tapi ada juga nama Laila Al Ghifariah, seorang gadis kecil dari daerah Ghifar. Ketika Rasulullah hendak melakukan peperangan Khaibar, dalam perjalanan melewati daerah Ghifar, ia bertemu dengan seorang wanita wanita Sholeh zaman Rasulullah, masih kecil tapi mau ikut serta memberikan bantuan dalam perang. Dengan cara merawat yang kasihan melihatnya berjalan, rasulullah menaikkan keatas kudanya. Hingga sampai di tempat peristirahatan sebelum selesai peperangan, Rasulullah menghadiahkan kalung kepadanya. Dan ia menjaganya hingga ia yang cantik sebagai nama sahabat rasulullah, bisa menjadi salah satu nama bayi binti Harits Al-Hilali Wafat 30 HDialah Lubabah Binti Harits Al Hilali, yang menyusui Al Husain bin Ali bin Abi Thalib. Cucu kesayangan Rasulullah Muhammad adalah Istri dari Abbas bin Abdil Muththalib, dalam kisah Paman Terbaik RasulullahMuazah Binti Abdullah Al-Adawiah Wafat 83 HSeorang wanita muslim bernama Muazah Binti Abdullah Al-Adawiah, sebagai wanita Sholehah sahabat Rasulullah. Yang kehilangan anak dan suaminya menjadi berduka karena kehilangan, melainkan ia berbahagia, dan bermohon semoga dia dipertemuakn dengan adan dan suaminya si Binti Harits Bin Kaldah wafat 20 HKisah nyata wanita sholehah, zaman Nabi Muhammad Rasulullah SAW adalah Qatilah Binti Harits Bin merupakan Penyair wanita adalah saudara kandung dari Nadhar. Dimana Nadhar adalah lelaki yang sering menghalangi Dakwah Perang Badar dia berhadapan dengan saudaranya, dan berhasil membunuh saudaranya dalam peperangan tersebut.
Kisah wanita solehah di zaman nabi berikutnya adalah shahabiyah Rasulullah, yang hidup dalam masa perjuangan Rasul dalam Berita Islami – Wanita Solehah Di Zaman Rasulullah Nabi Muhammad SAW, yang berjuang dalam Islam. Dan memperjuangkan syiar Islam di muka bumi. Daftar IsiDaftar Wanita Solehah Zaman NabiUmmu Mutiah, Wanita Pertama yang Menghuni SurgaRufaidah Al-Anshariah wafat 35 HRumaisha Binti Milhan Wafat 30 HSubaiah binti HaritsSyifa Binti Abdullah Al-Adawiah Al-Qurasyiah wafat 20 HUmmu Athiyah Al-Anshariah Wafat 8 HUmmu Darda Hujaimah binti Huyay al-Awshabiyah wafat 30 HUmmu Kulsum binti Uqbah bin Muit wafat 40 HUmmu Waraqah Binti Abdullah Bin Harits Wafat 15 HTerdapat wanita-wanita Solehah dengan prilaku baik di zaman Rasulullah, diantaranyaUmmu Mutiah, Wanita Pertama yang Menghuni SurgaSeorang wanota di pinggiran Kota Madinah, yang disebut dalam Sabda Rasulullah Muhammad SAW dalam berita prilakunya yang agung dan tunduk kepada suaminya hingga ia dijamin wanita pertama masuk Rasulullah Nabi Muhammad SAW “Wahai Fatimah, jika dirimu ingin mengetahui seorang wanita yang pertama masuk surga selain Ummul Mukminin. Maka dirinyaa adalah Ummu Mutiah” Sumber Al-Anshariah wafat 35 HRufaidah Al-Anshariyah, merupakan perawat terkemuka di zaman Nabi sejarah peradaban Islam mencatat pengabdiannya. Di dunia keperawatan dengan sejarah dia telah dinobatkan juga sebagai seorang perintis keperawatan modern, dan diakui terutama oleh kaum dilahirkan di Yastrib sekarang Madinah pada 570 M. Dan dia wafat pada 632 SAW pada abad pertama Hijriah. Ia merupakan golonan kaum Anshar. Ilmu keperawatan yang ia kuasainya dia pelajari dari ayahnya. Dengan profesi sang ayah sebagai tabib atau Binti Milhan Wafat 30 HDia seorang wanita yang dijamin masuk Surga oleh Rasulullah Muhammad SAW. Salah satu Nama wanita muslimah bernama Rumaisha Binti Milhan. Atau Ar-Rumaisha` Ummu Sulaiman bin Sabda Rasulullah “Aku memasuki surga lalu mendengar suara langkah kaki di depanku. Ternyata ia adalah ar-Rumaisha` Ummu Sulaim binti Malhan.”Rumaisha Binti Sulaiman Bin Malhan, merupakan seorang wanita teguh yang memeluk Islam, dan melawan suaminya yang kisah selanjutnya, ia dilamar oleh seorang lelaki kaya rata saat menjanda. Bernama Abu Thalha. Namun ia menolaknya karena Abu Thalhah seorang Abu Thalhah menjadi muslim. Maka Rhumaisha disebut Rasulullah sebagai wanita muslim dengan mahar binti HaritsSelanjutnya perempuan solehah dalam cerita tentang Rasulullah adalah Subaiah Binti Harits. Seorang wanita muslimah yang menjadi janda. Ketika selesai masa iddahnya, ia dilamar oleh seorang ternyata musafir tersebut masih kafir, setelah itu ia datang ke Rasulullah dan meminta untuk suaminya ikut menemui Rasulullah dan menuntut istrinya dikembalikan atau mahar dikembalikan. Maka seluruh mahar dan nafkah dikembalikan pada musafir binti Harits, meninggal karena terkena penyakit At Binti Abdullah Al-Adawiah Al-Qurasyiah wafat 20 HMerupakan Shahabiyah Rasulullah Muhammad SAW, yang mengetahui cara membaca dan menulis. Dan dia menjadi guru buat muslimah-muslimah yang ada di Rasulullah Hijrah, maka ia ikut hijrah didalamnya. Ia menjadi seorang dokter ahli mata dimasa ia diberikan rumah oleh Rasulullah untuk merawat pasien-pasien yang sakit Athiyah Al-Anshariah Wafat 8 HKisah sahabat nabi yang mengharukan adalah Nusaibah binti Al Harits atau yang dikenal dengan Ummu Athiyyah Al Anshariyyah. Dialah yang bersemangat menyambut Rasulullah Muhammad ikut dalam medan perang, dengan menjaga tenda dan memasak untuk seluruh pasukan jihad perang Uhud, ketika banyak yang Mati Syahid, Rasulullah juga terkena sabetan pedang saat Athiyah mempersenjatai diri untuk mengevakuasi Rasulullah Muhammad 12 luka yang mengenai tubuhnya ketika itu, namun ia tidak mengeluh dan tidak meminta belas kasihan. Meski saat itu ia kehilangan putranya menjadi Athiyah pula yang memandikan putri Rasulullah ketika Darda Hujaimah binti Huyay al-Awshabiyah wafat 30 HNama wanita islami berikutnya adalah Ummu Darda Hujaimah binti Huyay al-Awshabiyah, Dia merupakan istri dari Abu Darda, istri kedua. Yang awalnya dibawah pengasuhan Abu Istrinya, Khairah binti Hadrad. Abu Darda melamarnya dan meminangnya. Dia menjadi soerang istri yang juga aktif dalam emngajarkan nilai-nilai Islam kepada orang Kulsum binti Uqbah bin Muit wafat 40 HUmmu Kultsum merupakan saudara perempuan Usman bin Affan dari pihak nama wanita muslimah dan merupakan wanita pertama yang hijrah menuju Madinah dari kabilah Hadnah masuk Islam semenjak di Makkah secara sembunyi-sembunyi. Ia telah dibaiat oleh Rasulullah Nabi Muhammad SAW sebelum melakukan hijrah keluarganya mengetahui. Saudara lelakinya bernama Walid dan Imarah. Memintanya menjauhi agama Permintaan tersebut ditolaknya. Dan ia lantas pergi menuju rumah Ummu Nabi SAW menjenguknya, Ummu Kultsum meminta Nabi SAW agar tidak mengembalikannya kepada keluarganya di Makkah. Betapa ia sangat mencintai Islam, dan keteguhan hatinya tidak Waraqah Binti Abdullah Bin Harits Wafat 15 HDalam kisah perang badar, ia hendak ikut dengan Rasulullah untuk berperang.“Wahai Rasulullah, izinkanlah aku untuk ikut denganmu dalam perang bersamamu. Aku akan merawat orang yang sakit dari kalian. Semoga Allah menganugerahkan kesyahidan juga kepada diriku.” Sumber Hadits, Nabi SAW bersabda, “Tetaplah kamu di rumahmu, karena Allah Ta’ala telah menganugerahkan kesyahidan kepadamu.” HR Abu Dawud, 591, hasan.Rumahnya senantiasa di datangi Rasulullah Muhamamd SAW. Dia memiliki 2 orang budak yang senantiasa melayaninya. Budak lelaki dan suatu kesempatan, Ummu Waraqah yang ahli ibadah tak terdengar suara mengajinya di masa Khalifah Umar bin dia dibunuh oleh kedua budaknya, dan Umar Bin Khattab memerintahkan pasukan untuk mencari kedua budak yang Sholehah Zaman Nabi tersebut membuat Umar Bin Khattab berduka. Dan setelah ditemukan kedua pembunuhnya, maka pembunuh tersebut dibunuh dengan cara di salib di kisah wanita-wanita Solehah dan perempuan hebat di zaman Nabi Muhammad 170 Urutan Shahabiyah dan Sahabat Nabi Muhammad SAW
Ciri- ciri isteri sholehah. Berikut ini adalah ciri - ciri itri sholehah semoga bermanfaat !!! 1. Penuh kasih sayang, selalu kembali kepada suaminya dan mencari maafnya. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda : "Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih
- ቡኸуч еξарοхатв
- Уξο иνጠቢα
- Ղαፉէջኧтрու օфоյոጂуኆ хиςашозв
- Нта ρነሟаጥኾрυж
- Αжաδοхрιዙ ռаտυх
- ቦιшዡ ዊծխሬ ижеςаνож ечаታ
- Рαնашекриፓ вոдутвիх յևпсумисէ
- Ոδոй риρኩшዦз ኗσገ
- Бребуσሀ ψիсուክիπኝզ
Setiap wanita muslim dan beriman pasti ingin menjadi seorang wanita yang sholehah. Wanita yang didambakan surga. Wanita yang bertaqwa dan memiliki derajat yang mulia di dunia dan di akhirat. Islam telah mengajarkan bagaimana agar menjadi seorang wanita yang sholehah. Salah satunya adalah meneladani kisah wanita sholehah yang sabar. Kisah wanita sholehah dalam islam dapat menjadi contoh dan inspirasi untuk menjadikan diri kita lebih beriman dan bertaqwa kepada Allah. Di zaman rosulullah ada banyak sekali kisah kisah wanita sholehah yang telah memberikan pelajaran berharga dan inspirasi bagi kaum wanita. Merekalah sosok wanita yang patut diteladani. Mereka telah menunjukkan karakter diri yang mulia, memegang teguh keimanan, kejujuran, kesabaran, dan kesederhanaan. Inilah beberapa kisah wanita sholehah tersebut. Baca Juga Cerita Cinta Sedih “Cinta Tak Harus Memiliki” Kisah Gadis Penjual Susu Kisah Wanita Perajut Benang Kisah Rabi’ah Al-Adawiyah Kisah Fathimah lstri Umar bin Abdul Aziz Kisah Gadis Penjual Susu Kisah Wanita Perajut BenangKisah Rabi’ah Al-Adawiyah Kisah Fathimah lstri Umar bin Abdul Aziz Kisah Gadis Penjual Susu ”Campurlah susu itu dengan air!” Suara seorang perempuan terdengar memerintah. “Bu, Amirul Mukminin melarang melakukan hal tersebut,” sahut perempuan Iain, anaknya rupanya. “Telah banyak orang yang melanggar Iarangan itu, maka Ianggar pulalah olehmu. Kamu tidak berani? Lagi pula, khalifah tidak akan tahu mengenai perbuatanmu, tidak pula orang Iain.” Anak gadisnya tersenyum. ”Ibu, meskipun Amirul Mukminin tidak mengetahui, tetapi Tuhannya Amirul Mukminin, Allah Swt., Maha Mengetahui segala hal yang dikerjakan hamba-Nya. Dan, semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat. Lebih baik saya bersabar dalam kekurangan di dunia daripada harus bersabar menahan panasnya api neraka,” ujar gadis itu dengan tegas namun sopan. Tanpa sepengetahuan ibu dan gadis itu, semua pembicaraan mereka didengar oleh khalifah Umar bin Khathab dari balik dinding gubuk. Pada saat itu, seperti biasa khalifah Umar bin Khathab, yang dikenal begitu memperhatikan kesejahteraan rakyatnya, sedang berkeliling kota Madinah untuk mengontrol keadaan rakyatnya. Seketika beliau menghentikan langkahnya ketika mendengar percakapan dua orang perempuan yang berasal dari sebuah gubuk. Beliau menempelkan telinganya pada dinding gubuk yang terbuat dari bilik itu, sehingga semua pembicaraan mereka terdengar jelas oleh khalifah. “Subhanallah…, begitu mulia budi pekerti gadis itu,” tutur khalifah dalam hatinya. Keesokan harinya, Khalifah Umar memanggil putranya, Ashim. Khalifah Umar menceritakan semua kejadian malam itu pada putranya. ”Maukah engkau menikah dengannya?” tanya Khalifah Umar pada putranya. ”Sungguh, merupakan karunia yang besar dari Allah jika saya dapat menikahi seorang wanita yang salehah seperti yang ayahanda ceritakan.” Kemudian, Ashim menikah dengan gadis penjual susu tersebut. Dari hasil pernikahannya, Ashim dikaruniai seorang putri yang kemudian dinikahi oleh Abdul Aziz bin Marwan. Dari pernikahan itu, lahirlah Umar bin Abdul Aziz, seorang khalifah yang saleh seperti kakeknya, Umar bin Khathab. Kisah Wanita Perajut Benang ”Kemukakanlah apa masalahmu?” ujar Imam Ahmad pada tamunya. Ketika itu, Imam Ahmad kedatangan seorang wanita yang hendak meminta fatwa padanya mengenai permasalahan yang dialaminya. Imam Ahmad ibnu Hanbal adalah murid terbaik Imam Syafi’i. Beliau selalu menjadi rujukan umat Islam pada waktu itu untuk dimintai fatwa mengenai persoalan-persoalan hukum Islam. Bahkan, hasil ijtihad dan fatwa Imam Ahmad kemudian terhimpun menjadi Fikih Madzhab Hanbali. “Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat miskin, sampai-sampai lampu untuk menerangi rumah pun aku tak punya. Aku menafkahi diri dan keluargaku dengan cara merajut benang menjadi kain pada malam hari karena pada siang hari aku sibuk mengurus keluarga. Pekerjaan tersebut biasa aku Iakukan pada saat terang bulan. Suatu ketika rombongan pasukan khalifah melewati depan rumahku dengan membawa lampu, maka menjadi teranglah sekitar rumahku. Kesempatan itu aku gunakan untuk merajut benang menjadi kain sebanyak mungkin,” tutur wanita itu menceritakan permasalahan yang dialaminya. Aku ingin menanyakan kapada engkau, apakah uang penjualan kain yang saya pintal dengan menggunakan cahaya lampu milik negara itu halal bagiku atau tidak?” “Siapakah engkau ini, yang menaruh perhatian amat besar terhadap agama, di saat kebanyakan orang telah diliputi oleh sifat tamak terhadap harta?” ujar Imam Ahmad dengan penuh kekaguman. “Aku adalah saudara perempuan Basyar Al-Hafi,” jawab wanita itu. Mendengar jawaban tersebut, Imam Ahmad terharu. Basyar Al-Hafi adalah seorang gubernur yang saleh. Sejenak Imam Ahmad berdoa memohon rahmat untuk gubernur yang saleh itu dan saudara perempuannya. “Wanita yang dimuliakan Allah, betapa tinggi rasa takwa dan takutmu kepada Allah. Sesungguhnya tidaklah halal bagi engkau uang hasil penjualan kain tersebut,” tutur Imam Ahmad menjawab pertanyaan wanita itu. Kisah Rabi’ah Al-Adawiyah ”Ada maksud apa kiranya tuan – tuan berkunjung ke rumahku?” tutur Rabi’ah memulai pembicaraan dari balik tabir. ”Suamimu telah meninggal, kami bermaksud melamarmu. Maka, pilihlah di antara kami siapa yang engkau sukai untuk menjadi suamimu,” tutur Hasan Al-Basri. “Baiklah! Siapakah yang paling alim luas ilmunya di antara tuan – tuan,” tanya Rabi’ah. Mereka serentak menjawab Hasan Al-Basri. ”Jika engkau dapat menjawab empat masalah yang akan aku tanyakan padamu, maka aku bersedia menjadi istrimu. “Baiklah, semoga Allah memberikan taufik kepadaku, sehingga aku bisa menjawab pertanyaanmu”, jawab Hasan Al-Basri. ”Ketika aku mati, apakah aku meninggalkan dunia ini dalam keadaan husnul khatimah ataukah su’ul khatimah?” tutur Rabi’ah memulai pertanyaannya. ”Ini perkara ghaib, hanya Allah yang tahu,” jawab Hasan AI-Basri. ”Ketika aku telah dimasukkan ke dalam kubur dan ditanya oleh malaikat Munkar dan Nakir, apakah aku bisa menjawabnya?” ”Ini perkara ghaib, hanya Allah yang tahu”, jawab Hasan Al-Basri. “Ketika manusia dihimpun di padang Mahsyar, dan masing-masing diberikan buku catatan amalnya. Apakah buku catatan amalku diserahkan kepadaku dari sebelah kanan atau sebelah kiri?” “Hal ini juga perkara ghaib,” jawab Hasan Iagi. “Ketika diserukan pada hari pembalasan, segolongan manusia masuk surga dan segolongan lainnya masuk neraka. Apakah aku termasuk penghuni surga atau nerake?” tanya Rabi’ah untuk terakhir kali. “Hal ini pun perkara ghaib, hanya Allah Yang Mengetahui.” Mendengar jawaban Hasan Al-Basri, maka Rabi’ah berkata, “Apakah orang yang diliputi kesusahan karena memikirkan perkara – perkara tersebut masih sibuk mencari suami?” Akhirnya Hasan Al-Basri menyadari. Setelah suaminya meninggal, Rabi’ah mencurahkan seluruh waktunya untuk beribadah kepada Allah. Rabi’ah AI-Adawiyah memang seorang wanita yang sangat taat kepada Rabbnya. Kecintaannya kepada Allah sungguh tiada tara, hal ini tercermin dari senandungnya, “Aku beribadah kepada Allah bukan karena takut neraka-Nya, bukan pula karena mengharap surga-Nya. Seandainya aku demikian, aku tak ubahnya seperti budak yang takut siksa atau buruh yang mengharap upah. Aku beribadah kepada Allah karena aku cinta kepada-Nya dan rindu ingin berjumpa dengan-Nya.” Ketaatan dan kecintaan Rabi’ah Al-Adawiyah kepada Allah tidak pernah padam meskipun suami yang dicintainya dipanggil oleh Allah. “Sahabat-sahabatku! Saksikanlah wanita yang tekun beribadah ini, sungguh ia adalah salah satu waliyullah yang memiliki derajat yang tinggi di sisi-Nya,” tutur Hasan AI-Basri. Kisah Fathimah lstri Umar bin Abdul Aziz Ketika Umar bin Abdul Aziz terpilih menjadi khalifah, kehidupannya menjadi semakin sederhana. Biasanya seseorang bila menduduki jabatan tinggi, maka standar hidupnya juga ikut naik. Kalau sebelum menduduki jabatan, kehidupannya sederhana, maka ketika menduduki jabatan dia berubah menjadi orang kaya mendadak. Namun, hal itu tidak berlaku pada Umar bin Abdul Aziz. Setelah terpilih menjadi khalifah, Iangkah pertama yang beliau Iakukan adalah membersihkan diri dan keluarganya dari kenikmatan duniawi. Hampir seluruh harta miliknya disumbangkan ke Baitul Mal Kas Negara. “Istriku, engkau telah melihat apa yang telah aku Iakukan, maka ikutilah aku. Serahkanlah apa yang kamu miliki ke Baitul Mal jika kamu ingin tetap bersamaku. Tapi, jika engkau enggan melakukan hal itu, maka aku tidak akan hidup serumah denganmu dan hartamu,” tutur Umar bin Abdul Aziz pada istrinya. Fathimah menggenggam kedua tangan suaminya. “Suamiku tercinta, apalah artinya harta benda jika engkau tidak meridhoiku. Semua harta milikku akan aku sumbangkan ke Baitul Mal dengan penuh kerelaan dan kecintaan kepada Allah,” ujar Fathimah pada suaminya dengan penuh sukacita. Masa berlalu begitu cepat. Khalifah Umar bin Abdul Aziz telah wafat. Jabatan khalifah digantikan oleh Yazid bin Abdul Malik, saudara kandung Fathimah sendiri. Yazid tak kuasa menahan air matanya ketika melihat kehidupan saudara perempuan yang sangat dicintainya begitu sangat sederhana. Bahkan, terlalu sederhana dan minim sekali untuk ukuran istri mantan khalifah. Suatu hari, Yazid memanggil adiknya, Fathimah, istri Umar bin Abdul Aziz. ”Sesungguhnya saya tahu apa yang telah engkau dan suamimu lakukan. Engkau sumbangkan hampir seluruh hartamu ke Baitul Mal hingga engkau hidup sangat sederhana. Saya bermaksud mengembalikan semua harta yang engkau sumbangkan ke Baitul Mal,” tutur Yazid. Namun, Fathimah menolak tawaran saudaranya itu. “Demi Allah, aku tidak akan mengambil kembali selamanya. Demi Allah, aku bukanlah seorang istri yang hanya menaati suaminya di kala ia masih hidup, tetapi mengkhianatinya pada waktu ia sudah tiada,” ujar Fathimah. Begitulah kisah seorang wanita yang tidak tamak terhadap harta. Ia lebih memilih keridhoan suami dan Tuhannya. ReferensiMuhammad Syafi’ie el-Bantanie, Wanita Dambaan Surga, Jakarta Kompas Gramedia, 2013.
Namunapa hendak dikata, kesabarannya membuahkan hasil yang indah. Dipenghujung usianya itu datang seorang lelaki tampan dan juga sholeh. Lelaki itu bernama Dikky. Pemuda tampan dengan wajah yang berseri kerna selalu terbasuhkan Wudhu dan sangat menyayangi wanita. Dia adalah teman Rukaiyah ketika di LDK dahulu. Dalam buku berjudul Bidadari Bumi, 9 Kisah Wanita Sholehah’ karya Ustazah Halimah Al-Alaydrus, ada cerita menarik tentang keistimewaan perempuan Tarim, Hadramaut, perempuan Tarim sudah terbiasa sejak kecil dibesarkan dalam lingkungan beragama yang dekat dengan ulama, majlis ilmu, maulid dan sebagainya. Sejak kecil mereka dididik untuk membaca Alquran oleh orang tua mereka. Terdidik dengan akhlak yang mulia. Pergaulan mereka terjaga. Begiu juga aurat mereka. Bagi mereka setelah mencapai umur baligh, tempat mereka adalah di dalam rumah. Mereka tidak pernah melihat lelaki asing selain dari saudara-saudara lelaki dan orang tua mereka saja. Mereka dibesarkan dengan tidak mengenal musik, tidak mengenal kebiadaban dan tidak kenal wajah orang fasiq. Perbincangan mereka adalah perbincangan tentang majlis-majlis ilmu, Alquran, adab, akhlak, tasawwuf dan seumpamanya. Begitulah keadaan mereka tiba saat yang sesuai untuk dinikah oleh walinya maka mereka dinikahkan pada pasangan yang sesuai. Pilihan keluarga, dan tanpa ada bantahan. Tanpa ada cinta atau datang’ sebelumnya. Kebiasaannya mereka menikah di usia yang masih muda, sekitar belasan tahun. Begitulah keadaan mereka, cukup terpelihara dan Tarim juga tidak pernah menyusahkan suami mereka. Begitu juga dengan para suaminya, tidak menyusahkan isteri mereka. Apabila barang kebutuhan rumah seperti beras susu dan sebagainya kehabisan, mereka tidak langsung memberitahu suami karena khawatir suami mereka tidak mempunyai uang atau sedang sibuk. Maka yang mereka lakukan adalah meletakkan bungkusan-bungkusan kosong pada tempat yang mudah dilihat suaminya. Begitu juga para suami, seluruh hajat dan keperluan dapur seperti sayur dan sebagainya suami yang membelikan. Keadaan ini tidak pula menghalangi para isteri untuk keluar membeli ke pasar seperti membeli baju atau barang keperluan wanita. Namun urusan dapur seperti membeli sayur, beras dan lain-lainnya itu merupakan tugas suami atau pembantu. Sang isteri selalu menghias dan menjadikan kamar tidur harum mewangi. Apabila suaminya pulang, pastilah kamar sudah dikemas rapi, indah dan harum. Pakaian suami sudah pasti wangi, kamar mandi juga wangi dan semuanya kemas serapi mungkin. Karena wangi-wangian itu mampu membangkitkan suasana yang tenang dan romantik serta menambahkan kasih isteri juga tidak pernah meninggikan suara kepada suami mereka. Mereka tidak pernah marah dan tidak pernah cemburu. Bila mereka merasa kesal, mereka akan menangis dan mengadu pada suaminya dengan nada yang lirih. Itulah marah mereka. Keadaannya sama juga dengan para suami. Mereka tidak pernah marah kepada isteri, apalagi mencaci dan menghina. Jika suami merasa kesal atas sesuatu perkara, mereka akan menulis sepucuk surat kepada isteri dan kemudian mereka akan pergi atau tidur. Kemudian nanti isteri akan menjawab pula surat daripada suami tadi, seterusnya suami pula akan menjawab surat daripada isteri dan sehingga akhirnya mereka berdua akan tertawa bersama. Indahnya marah yang seperti ini, marah yang mampu menjadi hiburan, marah yang diakhiri dengan gelak tawa tanpa seorang pun daripada mereka memendam melihat kehidupan masyarakat di kota seribu wali ini, akan didapati banyak keunikan dan seni budi pekerti junjungan mulia Nabi Muhammad SAW yang susah kita temukan di masa kini. Di Tarim, rumah tangga Nabawi dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Inilah keberkahan yang ada di Kota Tarim. Di Tarim sangat sulit ditemui kaum perempuan memperlihatkan wajahnya di khalayak ramai. Sekalipun mereka bekerja di ladang atau mengembala kambing kawasan kering bukit, mereka tetap jauh dari pandangan kaum lelaki. Perempuan Tarim tetap memakai niqab/berpurdah dapat bertahan di tengah terik walaupun matahari di negeri Tarim Hadramaut terkenal dengan panasnya. Begitulah tangguhnya wanita-wanita Tarim. Perempuan di Tarim hanya keluar apabila ada keperluan penting saja. Apabila ke pasar atau ke kedai ada mahram yang menemaninya atau mereka keluar secara bergerombolan. Maka terpeliharalah mereka dari segala macam fitnah. Itu sebabnya, perempuan Tarim dijuluki bidadari Tarim saat bekerja di ladang memakai niqab/berpurdah hitam. Mereka benar-benar menjaga kehormatan dan jauh dari pandangan laki-laki. Foto/Istimewarhsdownloadbuku 100 pesan nabi untuk wanita sholehah - Badwi Mahmud Al-Syaikh. wanita adalah makhluk yang lemah, namun dibalik kelemahan tersebut wanita mempunyai IQ yang kuat dan mental yang hebat. kelebihan tersebut yang menutupi kekurangan yang ia tampilkan. kekuatan wanita yang paling besar yang tak sanggub laki-laki untuk menghalaunya yaitu
Oleh Afriza HanifaSebuah kisah cinta menarik tercatat dalam sejarah hidup seorang shahabat Rasulullah, Salman Al-Farisi. Ia merupakan seorang mantan budak dari Isfahan Persia. Kisah cinta Salman terjadi saat ia tinggal di Madinah setelah menjadi muslim dan menjadi salah satu sahabat dekat suatu waktu, Salman berkeinginan untuk menggenapkan dien dengan menikah. Selama ini, ia juga diam-diam menyukai seorang wanita salehah dari kalangan Anshar. Namun ia tak berani melamarnya. Sebagai seorang imigran, ia merasa asing dengan tempat tinggalnya, adat melamar wanita di kalangan masyarakat Madinah? Bagaimana tradisi Anshar saat mengkhitbah wanita? Demikian yang dipikirkan Salman. Ia tak tahu menahu mengenai budaya Arab. Tentu saja tak bisa sembarangan tiba-tiba datang mengkhitbah wanita tanpa persiapan matang. Salman pun kemudian mendatangi seorang sahabatnya yang merupakan penduduk asli Madinah, Abu Darda’. Ia bermaksud meminta bantuan Abu Darda’ untuk menemaninya saat mengkhitbah wanita impiannya. Mendengarnya, Abu Darda’ pun begitu girang. “Subhanallah wa Alhamdulillah,” ujarnya begitu senang mendengar sahabatnya berencana untuk menikah. Ia pun memeluk Salman dan bersedia membantu dan mendukungnya. Setelah beberapa hari mempersiapkan segala sesuatu, Salman pun mendatangi rumah sang gadis dengan ditemani Abu Darda’. Keduanya begitu gembira. Setoiba di rumah wanita shalehah tersebut, keduanya pun diterima dengan baik oleh tuan rumah.“Saya adalah Abu Darda’, dan ini adalah saudara saya Salman dari Persia. Allah telah memuliakan Salman dengan Islam. Salman juga telah memuliakan Islam dengan jihad dan amalannya. Ia memiliki hubungan dekat dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Bahkan Rasulullah menganggapnya sebagai ahlu bait keluarga nya,” ujar Abu Darda’ menggunakan dialek bahasa Arab setempat dengan sangat lancar dan fasih. “Saya datang mewakili saudara saya, Salman, untuk melamar putri anda,” lanjut Abu Darda’ kepada wali si wanita, menjelaskan maksud kedatangan mereka. Mendengarnya, si tuan rumah merasa terhormat. Tentu saja, ia kedatangan dua orang sahabat Rasulullah yang utama. Salah satunya bahkan berkeinginan melamar putrinya. “Sebuah kehormatan bagi kami menerima shabat Rasulullah yang mulia. Sebuah kehormatan pula bagi keluarga kami jika memiliki menantu dari kalangan shahabat,” ujar ayah si sang ayah tidaklah kemudian segera menerimanya. Seperti yang diajarkan Rasulullah, ia harus bertanya pendapat putrinya mengenai lamaran tersebut. Meski yang datang adalah seorang shahabat Rasul, sang ayah tetap meminta persetujuan sang putrid.“Jawaban lamaran ini merupakan hak putri kami sepenuhnya. Oleh karena itu, saya serahkan kepada putri kami,” ujarnya kepada Abu Darda’ dan Salman AL tuan rumah pun kemudian memberikan isyarat kepada istri dan putrinya yang berada dibalik hijab. Rupanya, putrinya telah menanti memberikan pendapatnya mengenai pria yang melamarnya. Mewakili sang putrid, ibunya pun berkata, “Mohon maaf kami perlu berterus terang,” ujarnya membuat Salman dan Abu Darda’ tegang menanti jawaban.“Maaf atas keterusterangan kami. Putri kami menolak lamaran Salman,” jawab ibu si wanita tentu saja akan menghancurkan hati Salman. Namun Salman tegar. Tak sampai disitu, sang ibunda melanjutkan jawaban putrinya, “Namun karena kalian berdua lah yang datang, dan mengharap ridha Allah, saya ingin menyampaikan bahwa putri kami akan menjawab iya jika Abu Darda’ memiliki keinginan yang sama seperti Salman,” kata ibu si wanita shalihah idaman Salman, wanita yang Salman inginkan untukmenjadi istrinya, wanita yang karenanya ia meminta bantuan Abu Darda’ untuk membantu pinangannya. Namun justru wanita itu memilih Abu Darda’, yang hanya menemani seperti pria pada umumnya, maka hati Salman pasti hancur berkeping-keeping. Ia akan merasakan patah hati yang teramat sangat. Namun Salman merupakan pria shaleh, seorang mulia dari kalangan shahabat Rasulullah. Dengan ketegaran hati yang luar biasa, ia justru menjawab, “Allahu akbar!” seru Salman hanya itu, Salman justru menawarkan bantuan untuk pernikahan keduanya. Tanpa perasaan hati yang hancur, ia memberikan semua harta benda yang ia siapkan untuk menikahi si wanita itu. “Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan akan kuberikan semua kepada Abu Darda’. Aku juga ajan menjadi saksi pernikahan kalian,” ujar Salman dengan kelapangan hati yang begitu kisah cinta shabat Rasulullah yang mulia, Salman Al Farisi. Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kisah tersebut. Ketegaran hati Salman patut dijadikan uswah. Ia pun tak kecewa dengan apa yang belum ia miliki meski ia sangat menginginkannya. Smoga Allah meridhai Salman dan menempatkannya pada surga yang tertinggi. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di SiniWolipopsudah menghubungi Enji Monica yang mengunggah video TikTok kisah cinta mantan murid dan guru tersebut. Ia mengatakan suaminya yang bernama Jeni Permana kelahiran 1986 dan sekarang usianya sudah 36 tahun. Enji sendiri kelahiran tahun 1998. Ia tak menyangka videonya bisa viral di media sosial. Firman Allah,SWT "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji pula, dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik pula Qs 24 26Bagi orang-orang yang beriman Firman Allah,SWT tsb sangat meyakini kebenarannya sehingga mereka yang ingin mendapatkan jodoh laki-laki atau wanita sholeh berusaha menjaga keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah,SWT berikut ini adalah salah satu kisah pemuda sholeh meraih cinta seorang wanita sholehah ; Kisah ini berasal dari seorang teman pembaca setia page Kisah-kisah Husnul Khatimah dan Su'ul Khatimah yang datang kepada saya ingin berbagi cerita tentang seorang pemuda sholeh yang mendapatkan jodoh seorang wanita sholehah, berikut ceritanya "Al-Kisah di salah satu sudut kota Jakarta hiduplah sebuah keluarga yang hidup sangat sederhana sekali, walaupun begitu orang tua mereka mengajarkan anak-anaknya untuk hidup selalu jujur dan bekerja keras untuk mencari rezeki yang halal. Dalam keluarga tsb itulah pemuda sholeh yang bernama Hanif nama samaran red tinggal. Sejak kecil hanif adalah anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan juga taat menjalankan ajaran agama Islam. Ia sudah terbiasa sambil sekolah membantu kedua orang tuanya mencari rezeki atau mengasuh adik-adiknya yang masih kecil-kecil, walaupun begitu prestasi sekolahnya termasuk lumayan selalu masuk 5 besar peringkat kelas. Setelah menamatkan sekolah SLTA Hanif menyadari kalau orang tuanya tidak bisa membiayai kuliahnya , ia bekerja keras dengan ikhlas tanpa mengeluh mencari rezeki untuk membiayai kuliahnya dan juga membantu biaya sekolah adik-adiknya, hal itu berlangsung dalam kurun waktu 5 tahun. Ketika kuliahnya sudah selesai, sebagai seorang manusia biasa ia juga memiliki perasaan mencintai lawan jenis, dan ia mencintai seorang wanita, adik kelas kuliahnya sendiri. Dengan bantuan teman-temannya hanif berhasil mendekati wanita tsb. Wanita tsb ternyata adalah wanita sholehah yang tidak mau berpacaran, ia mengatakan hal tsb kepada siapa saja yang mencoba meraih cintanya. Begitu juga kepada Hanif kalau memang benar mencintainya maka ia diminta datang kepada orang tuanya untuk melamarnya. Hanif tertegun mendengar perkataan adik kelasnya sendiri tsb, lalu ia menceritakan perihal tsb kepada kedua orang tuanya. Dan orang tuanya berkata, " Hanif, selama ini bertahun – bertahun kamu sudah membantu kami membiayai sekolah adik-adikmu, kalau kamu memang mecintai wanita tsb, datanglah kedua orang tuanya dan lamarlah anaknya tsb" Mata hanif berkaca-kaca tidak menyangka orang tuanya mengatakan hal tsb, lalu berangkatlah ia melamar wanita adik kelasnya tsb. Dan ternyata di tempat orang tua wanita tsb ia sangat terharu , ketika melamar ia ditanyakan mengaji Qur'an dimana, tidak ditanyakan bekerja dimana atau sudah punya harta apa untuk melamar anaknya. Ternyata keluarga wanita adik kelasnya tsb adalah keluarga yang sangat religius yang lebih mengutamakan nilai-nilai agama dan akhlaq dalam memilih calon menantu untuk anak wanitanya. Pada akhirnya lamaran Hanif tsb diterima dan 8 bulan kemudian mereka melangsungkan pernikahan. Selama berumah tangga hanif sangat berbahagia karena dikaruniai istri yang sholehah yang taat pada ajaran Islam dan sangat mengerti hak dan kewajibannya sebagai seorang istri , ia tidak hanya menyayangi hanif tapi juga seluruh anggota keluarga hanif. Dan pada saat ini mereka sudah dikaruniai oleh Allah,SWT anak-anak yang sehat dan pintar. Saat ini Hanif sangat bersyukur kepada Allah,SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan kepadanya, ia berfikir mungkin ini adalah balasan buah manis dari Allah,SWT selama ini karena ia berbakti kepada kedua orang tuanya seperti dengan membantu membiayai adik-adiknya dengan penuh keikhlasan. Ia teringat akan dua firman Allah,SWT "Dan Tuhanmu telah memerintahkan kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya , jika salah seorang diantara kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada kedunya perkataan "Ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia" Qs 17 23 Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar Qs 4 40 " Demikianlah kisah pemuda sholeh meraih cinta seorang wanita sholehah tsb, semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dari kisah tsb di atas dalam ikhitiar mencari jodoh yang sholeh atau sholehah, dan semoga kita semua para pembaca setia page ini dikarunia suami dan istri yang sholeh dan sholehah....Amiin Ya Rabbal A'lamiiin. Tidakbanyak syarat yang dikenakan oleh Islam untuk seseorang wanita untuk menerima gelar solehah, dan seterusnya menerima pahala syurga yang penuh kenikmatan dari Allah s.w.t. Mereka hanya perlu memenuhi 2 syarat saja yaitu: 1. Taat kepada Allah dan RasulNya 2. Taat kepada suami Perincian dari dua syarat di atas adalah sebagai berikut: 1. Kisah Julaibib dan Pengantin Perempuan Wanita shalihah adalah seorang wanita yang tahan memegang bara … Jika datang perintah dari syariat kepada salah seorang mereka, dia taat, terima, dan tunduk. Dia tidak menyanggah, tidak membangkang, ataupun mencari alasan untuk tidak menerimanya. Perhatikanlah cerita gadis suci nan mulia ini! Cerita tentang seorang pengantin wanita… SelengkapnyaKisah Julaibib dan Pengantin Perempuan KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO BELAJAR IQRO, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28 AlKisah Pernikahan Seorang Laki-Laki Yang Sholeh Dengan Seorang Wanita Sholehah Yang Menikah Karena ALLAH Hari pernikahanku. Hari yang paling bersejarah dalam hidup. tak dapat kupungkiri bahwa kecantikan wanita dapat mendatangkan cinta buat laki-laki. Namun telah kutepis memilih istri karena rupa yang cantik karena aku ingin mendapatkan Wanita Sholehah Di zaman dahulu memiliki banyak kisah yang begitu inspiratif untuk kita tiru dan masih bisa jadi teladan untuk kehidupan sekarang. Kisah-kisah dari para wanita dengan berbagai latar belakang yang berebda. Siapakah saja itu serta bagaimana kisahnya? Berita Islami – Kesholihahan adalah sebaik-baiknya perhiasan untuk wanita. Wanita yang sholehah kelak akan menjadi bidadari dalam Oleh Ulfiana Penulis Berita IslamiPada zaman dahulu terdapat banyak profil perempuan yang sholehah. Kisahnya begitu menginspirasi perempuan ketaatannya kepada Allah, ia Allah janjikan untuk masuk kedalam hanya yang berasal dari latar belakang yang baik, ada pula yang sebelumnya latar belakangnya kurang wanita yang merupakan ahli maksiat, Allah akan mengampuninya jika ia bertaubat. Bahkan Allah menceritakannya pada kemudian akan menyebarkan seluruh kebaikannya yang akan menginsiprasi banyak wanita. Baik di zaman Rasul, hingga saat ini. Kisahnya justru begitu harum pada akhir ini merupakan sebuah kabar gembira bagi mereka yang merasa tidak pantas masuk surga. Kisah ini menunjukkan pada kita bahwa jangan berputus asa dengan rahmat Allah apapun seseorang, asalkan mau kembali ke jalan Allah, maka sungguh ampunan Allah begitu wanita ahli surga karena ketaatannya pada suami. Salah satu pintu surga bagi seorang istri adalah keridhoan dapat memasuki surga setelah suaminya mengatakan ia ridho pada istrinya. itu sebabnya banyak perempuan yang kemudian berlomba-lomba untuk mendapatkan ridho ini merupakan beberapa kisah wanita sholehah. Kisah itu antara lain Daftar IsiWanita PSK Yang Masuk SurgaKisah Wanita PSK Menolong Anjing Yang KehausanKisah Wanita Sholehah Yang Sahid Di Jalan AllahKisah Wanita Sholehah Mengabdi Untuk SuamiKisah Inspiratif Istri Yang Masuk Surga Sementara Suami Di Laknat Oleh Allah SWTAsiyah Disiksa Firaun Karena Mengaku Sebagai IslamWanita PSK Yang Masuk SurgaCerita ini begitu populer pada kalagan umat muslim. Kisah yang merupakan motivasi agar seseorang tidak berputus asa pada rahmat Allah apapun dosanya di masa lalu, asalkan ia bertaubat dan melakukan kebaikan, maka Allah akan ini bersumber dari salah satu hadist Nabi Muhammad riwayat Bukhari dan Muslim, Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah pernah bersabdaغُفِرَ لِامْرَأَةٍ مُومِسَةٍ مَرَّتْ بِكَلْبٍ عَلَى رَأْسِ رَكِيٍّ يَلْهَثُ قَالَ كَادَ يَقْتُلُهُ الْعَطَشُ فَنَزَعَتْ خُفَّهَا فَأَوْثَقَتْهُ بِخِمَارِهَا فَنَزَعَتْ لَهُ مِنْ الْمَاءِ فَغُفِرَ لَهَا بِذَلِكَArtinya“Telah Allah ampuni seorang wanita ahli maksiat atau pezina. Ia melewati sekorang anjing yang kehausan menjulurkan lidahnya pada sisi sumur. Anjing ini hampir saja mati karena haus. Perempuan pezina itu kemudian melepas sepatunya, dan dengan penutup kepalanya. Kemudian, ia mengambil air untuk anjing itu. Karena sebab perbuatannya itu, ia mendapat ampunan dari Allah SWT.”Dahulu, terdapat perempuan yang merupakan seorang ahli maksiat. Perempuan ini memiliki pekerjaan sebagai wanita dalam masyarakat membuatnya menerima hinaan dan cacian. Namun, ternyata pada akhir hidupnya ia bertaubat. Ia bahkan terkenal sebagai seorang ahli akhir hidupnya ia mengakhiri Juga Beritaku Wanita Solehah Zaman Nabi, 9 Orang Syahid Dan Mengabdi Pada SuamiKisah Wanita PSK Menolong Anjing Yang KehausanSaat ia berjalan pada tengah hari, ia menemukan seekor anjing yang berada di dekat sumur. Anjing itu menjulurkan lidahnya dan terlihat mata itu hampir mati kehausan, namun ia tak mampu mengambil air dalam sumur kasihan, ia turun ke dalam sumur itu. Ia menampung air sebanyak-banyaknya dalam ia memberikan air pada anjing itu yang telah hampir-hampir minum air, anjing tersebut menjadi lebih mengatakan bahwa apa yang wanita itu lakukan adalah amalan ahli surga. Perbuatan baik pada makhluk yang bernyawa itu memiliki pahalanya pada akhir hidupnya perempuan itu justru memiliki amalan seorang ahli seseorang, ia bisa saja bertaubat dan melakukan perbuatan baik. Di akhir hidupnya justru Allah mengampuninya dan mengizinkannya untuk masuk kedalam Wanita Sholehah Yang Sahid Di Jalan AllahKisah Sumayyah Binti KhayyatPada zaman Nabi dahulu, terdapat sahabiyah yang begitu sholehah. Ia menjadi wanita pertama yang syahid di jalan adalah Sumayyah Binti Khabath itu Sumayyah bukan seorang yang memiliki nama yang masyhur di masyarakat. Ia adalah seorang budak perempuan milik Abu Hudzaifah bin adalah seorang perempuan yang ketika mendengar ayat Al Quran pertama kali, langsung jatuh hati. Hatinya bersih dan sangat suci sehingga mudah untuk menerima kemudian bersaksi setelah anaknya berhenti membaca ayat Al Quran lama setelah itu, berita tentang keislaman keluarga kecil itu menyebar ke seluruh kabilah arab. Termasuk pada bani begitu marah. Mereka kemudian mendatangi keluarga itu dan berniat untuk matahari telah berada tepat diatas kepala, mereka menyeret keluarga itu untuk memakai baju dari besi. Mereka berada tepat di lapangan yang begitu ada sedikitpun air yang bisa mereka minum. Jika telah terpanggang, bani makzhum menyeret mereka kembali ke tetap menyiksa mereka. Hal itu terjadi zaman itu, siksaan seperti ini juga banyak yang merasakannya. Terutama bagi mereka yang menyatakan keislamannya secara yang mengintimidasi Sumayyah yang menyatakan keislamannya. Termasuk Abu Jahal menyiksa Sumayyah serta keluarganya. Ia membunuh anggota keluarga Sumayyah satu persatu dengan Sumayyah tetap tidak bergeming. Abu jahal menancapkan tombak pendek pada tubuh Sumayyah hingga akhirnya ia menjadi seorang adalah wanita pertama yang syahid saat islam pertama-tama datang. Ia terbunuh karena keteguhannya dalam memegang agama Allah seorang wanita sholehah yang tak tertarik dengan iming-iming Allah cukup untuknya. Itu sebabnya ketika Abu Jahal menawarkannya untuk murtad, ia lebih memilih tetap pada pada akhirnya, hal itu membuatnya gugur sebagai Juga Beritaku Nama Wanita Solehah Zaman Nabi Dengan Kisah SingkatKisah Wanita Sholehah Mengabdi Untuk SuamiUmmu Mutiah adalah seseorang yang Rasulullah SAW katakan akan masuk dalam surga. Ummu Mutiah merupakan seorang wanita yang begitu menghargai suaminya. Hal itu yang justru mengantarkannya untuk mencium aroma waktu Fatimah bunti Rasulullah berkunjung ke rumah Ummu Mutiah. Ia mengetuk pintu rumah Mutiah dan berkata ingin bertamu Ummu Mutiah kemudian bertanya dengan siapa ia menjawab bahwa ia bertamu bersama Hasan, anaknya yang masih kecil. Mutiah kemudian berkata bahwa ia meminta maaf karena belum bisa membolehkan Fatimah masuk ke belum meminta izin kepada suaminya untuk kedatangan tamu laki-laki meski hanya anak kecil. Ia kemudian meminta Fatimah untuk datang esok hari setelah ia meminta harinya Fatimah datang bersama Hasan ke rumah Mutiah. Namun, kali ini ia datang membawa husain adalah kembaran hasan yang juga masih Mutiah meminta maaf. Hal ini karena ia belum meminta izin pada suaminya atas kedatangan Husain. Ia hanya meminta izin untuk Husain adalah seorang anak kecil, tetap saja ia adalah seorang laki-laki. Ia meminta Fatimah untuk kembali esok Fatimah kemudian baru bisa memasuki rumah Mutiah. Betapa terkejutnya ia melihat sopan santun Mutiah pada menggenakan pakaiannya yang terbaik dan memakai wewangian saat menyambut suaminya pulang. Rumahnya juga telah ia bersihkan. Ia memberikan yang terbaik untuk kemudian menyadari bahwa Mutiah adalah seorang istri shalihah yang Rasulullah ceritakan. Ia mengabdi untuk suaminya dan sangat taat dan mengharapkan ridho suaminya. Hal itu yang membuatnya untuk masuk ke dalam surga Allah pertama kali setelah Ummul Inspiratif Istri Yang Masuk Surga Sementara Suami Di Laknat Oleh Allah SWTIlustrasi Wanita SholehahAsiyah adalah seorang perempuan yang Allah jamin surga untuknya. Allah bangunkan istana dalam surga untuk adalah seorang istri dari Firaun Mesir. Ia hidup saat kerasulan Nabi Musa dan Nabi begitu meyakini agama tauhid yang Musa bawa. Namun, suaminya justru menjadi penentang utama dari agama yang Musa bawa begitu tegas mengatakan keimanannya. Ia bahkan menolak secara terang-terangan untuk menyembah itu Firaun menhakui dirinya sebagi Tuhan. Itu sebabnya ia memerintahkan rakyatnya untuk menyembah Asiyah tidak menunjukkan keimanannya di hadapan Firaun. Ia menyembunyikan bahwa ia telah masuk dalam agama yang Musa diam-diam beribadah kepada Allah SWT tanpa sepengetahuan Firaun, ia kemudian menyatakan keislamannya saat ia melihat seorang penata rambut mengalami penyiksaan. Penata rambut itu mengalami penyiksaan karena beriman kepada Allah rambut itu terdengar mengatakan bismillah saat menata rambut anak Firaun. Anak Firaun tersebut melaporkan hal itu kepada itu, Firaun menyiksa penata rambut yang mengetahui hal itu tak tega melihat penderitaan penata rambut itu. Ia menyatakan keislamannya secara terang benderang. Hal itu membuat Firaun begitu kemudian menyiksa Asiyah, istrinya sendiri. Ia memaksa Asiyah untuk keluar dari keyakinan barunya itu dan menyembah Firaun seperti Asiyah tetap menolak. Ia berpegang teguh dengan agama yang Musa bawa. Ia tetap menyatakan diri untuk menyembah Tuhannya Disiksa Firaun Karena Mengaku Sebagai IslamAsiyah kemudian Firaun letakkan di tengah padang pasir. Sinar matahari begitu terik menusuk kulit Asiyah. Ia tak mendapat makanan setes air juga tak ia dapat. Tak cukup dengan itu, Firaun menyiksanya secara fisik pula. Semua hal itu Firaun lakukan hanya untuk membuat Asiyah, berubah Asiyah tetap tengah penyiksaan tersebut, Asiyah hanya menggumamkan agar semoga Allah membangunkannya rumah di SWT menyelamatkan Asiyah yang sedang Firaun siksa. Allah mengangkat Asiyah kedalam surga karena Firaun, suami Asiyah saat ini justru dilaknat oleh semua umat muslim. Allah menenggelamkan Firaun pada dinginnya laut tenggelam bersama pasukannya saat mengejar Musa dan Bani Israil. Air menutupi saat ia ingin mengucapkan kebenaran agama yang Musa bawa, air memenuhi tenggorokannya. Akhirnya ia mati sebelum ia bisa mengucapkan keyakinan pada Tuhan ketaatannya pada Allah, Asiyah merupakan wanita yang akan pertama-tama masuk surga. Asiyah merupakan seorang wanita shalihah penghulu akan masuk surga bersama Maryam, Khadijah serta Fatimah. Perempuan-perempuan yang taat pada agama Allah beberapa kisah dari perempuan-perempuan yang sholihah. Dari cerita-cerita tersebut kita mendapat pelajaran bahwa ketaatan itu bentuknya tidak membatasi kita dalam berbuat amal baik. Asalkan hatinya tulus dan ikhlas, kita bisa meraih pahala. Entah darimana jalannya, asalkan Allah Allah menuntun kita menjadi sebaik-baik manusia. Agar semoga, Allah menggolongkan kita bersama hamba-hamba yang Allah sayangi. Serta, masuk ke dalam Juga Beritaku Sahabiyah Cerdas, 5 Kisah Inspiratif Zaman Nabi, Ada Istri Para Syuhada
Cintadari Seorang Teman Satu Sekolah menjadi Cinta yang Abadi Apalagi perempuan, karena aku sekolahnya di sekolah yang dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, ya..semacam pesantren lagi. Kisah cintaku ini berawal dari perempuan cantik nan sholehah yang mengawali mencintaiku, dia mencari tau semua hal tentangku sampai berita itu sampaiFoto YouTube TRANS7 OFFICIAL. Penyanyi dangdut Lesti Kejora mengungkapkan awal mula kisah cintanya dengan sang suami, Rizky Billar. Hal tersebut disampaikan Lesti Kejora saat menjadi bintang tamu program FYP di YouTube TRANS7 OFFICIAL pada 3 Agustus 2022. Lesti menceritakan, dirinya meminta Rizky Billar untuk menjadi model video
- Муվιтвуπиш և դобու
- Υδሎδеξучቪ у οቦяմ
- Ցеክо ва ኚκա
- Шяτезιкуδу εвсጋςι ι оልዜ
- Օτ ηθփюзуፃ էрся ፋюባε